Kerjasama Susun RUP Dengan Unand, Padang Panjang Siap Berpacu

Sesudut wajah kota Padang Panjang dengan latar Bukit Tui di selatan kota yang menyimpan kekayaan deposit batu kapur. (foto yetti harni)
Bekerjasama dengan Unand Padang, Pemko Padang Panjang kini menyiapkan rencana umum penanaman modal (RUPM) di kota itu. Inilah upaya Pemko Padang Panjang era Walikota Hendri Arnis menarik investasi untuk memacu kemajuan kota ke depan beserta warganya.


Kerjasama tadi menurut Kepala Dinas (Kadis) PMD & PTSP) Kota Padang Panjang, Ewasoska diikat dalam perjanjian kerjasama yang ditekennya atas nama Pemko Padang Panjang dengan Dekan Fekon Unand, Harif Amali Rivai atas nama Unand di Unand Padang, Juni 2017 lalu.
loading...
Nanti, mengawali kegiatan penyusunan RUPM itu, kata Ewa, akan ada diskusi aktual menghadirkan unit kerja terkait Pemko Padang Panjang dan stakeholders lain. Tujuannya untuk memperoleh gambaran umum potensi, peluang dan tantangan berinvestasi di Padang Panjang.
Catatan The Public atas beberapa penelitian, seminar dan diskusi terkait di kota itu sejak 1980-an, Kota Padang Panjang selain memiliki beberapa potensi sumber daya alam (SDA), juga kaya akan potensi non-SDA (lihat tabel; Ini diantara potensi Padang Panjang).
Di segi SDA, misalnya, terdapat kekayaan deposit batu kapur sekitar 100 juta ton di Bukit Tui, tepi selatan kota ini. Dan itu mutunya sangat bagus, seperti diungkap oleh Prof.J.Katili, pakar geologi asal Makasar pada 1987; hasil seminar 1989; dan hasil labor Cimprogetty, Italia 2005.
Lantaran mutunya yang bagus itu, seminar 1989 merekomendasikan batu kapur Bukit Tui bisa untuk bahan baku puluhan jenis industri hilir terkait, mulai dari semen, cat tembok, pasta gigi sampai lipstik wanita. Sebuah potensi luar biasa untuk kota kecil berpenduduk 52.000 jiwa.
Salahsatu saran yang pernah muncul terkait ini ialah dirikan pabrik tepung kapur 300 dan 500 mess di Padang Panjang. Nanti, selain produknya akan ramai dipesan, juga bisa menarik pebisnis membuka industri hilirnya di sini. Terus, tenaga kerja akan banyak terserap, ekonomi kota pun akan naik.
Namun untuk mengeksploitasinya, seperti disebut oleh Ewasoska dan Kadis Kopdag & UKM setempat, Arpan, tidak mudah. Sebab, terutama sebagian arealnya di hutan lindung, sebagian lain di kawasan lindung. Hal inilah yang diupayakan Pemko ke pusat mengubahnya jadi area tambang.
Terkait lokasi industri kapur, pernah muncul pemikiran di penghujung jabatan Walikota Achjarli (1988-1993), yakni alihkan lokasinya ke balik selatan Bukit Tui. Di situ ada hamparan cukup luas (bekas sawah liek) untuk lokasi industrinya, dan lokasinya pun cukup jauh dari pemukiman kota.
Masih terkait potensi SDA, tepatnya di sektor pertanian, salah satu peluangnya seperti juga disebut oleh Kadis Pertanian kini, Syahdanur, yakni usaha sapi perah. Sebab, pada perjanjian kerjasama Pemerintah RI – New Zealand 2016-2026 kota ini jadi pusat pengembangan sapi perah di Sumatera Barat.
Sementara pada potensi non-SDA, salah satu peluang mendirikan sekolah dan perguruan tinggi (PT) baru. Peluang ini menurut Dr.Desmon dari Kadis Pendidikan setempat, karena inputnya bukan saja dari kota pelajar ini dan hinterlandnya, tapi juga dari 18 daerah lain di Sumatera Barat, Sumatera dan luarnya.
SMP Hikmah didirikan oleh pengusaha Ali Usman Syuib bersama beberapa rekannya sejak 2009 juga melihat potensi kota pelajar tadi. Bahkan, karena muridnya ramai dari dalam dan luar Sumbar, pada 2018 datang juga akan buka SMA Hikmah. kata Ali kepada The Publik, Juni lalu.
Contoh peluang investasi lain adalah di penyediaan rumah pegawai negeri, BUMD, BUMN, swasta dan warga. Sebagai gambaran, dari pegawai Pemko saja pada 2004 silam terdaftar 1.114 orang mengajukan kredit rumah pola rumah tunggal. Tapi belum terpenuhi, karena kesulitan tanah lokasi.
Masalah tanah, seperti kerap muncul di Rakor PMD dan diskusi terkait kota itu sebelumnya, jadi kendala utama investasi. Sebab, lahan kosong di kota kecil (luas 23 KM2, penduduk 52.000 jiwa) ini semakin terbatas. Itupun umumnya tinggal sawah 630 Ha, tanah erpah 45 Ha, plus sedikit tegalan.
Solusi ke depan, pembangunan perumahan, pertokoan, sekolah/PT dan asrama pelajar di Padangpanjang perlu bertingkat (vertikal) dilengkapi basement. Seperti perumahan, perlu pola Rusunawa untuk masyarakat ekonomi menengah ke bawah, dan apartemen untuk menengah ke atas.

Sedang terkait perizinan, Kadis PM & PTSP (Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu), Ewasoska, menyebut sesuai Perda, prosesnya mudah dan cepat. Kecuali jika persyaratan administrasinya belum lengkap, tentu perlu dilengkapi, katanya.(yetti harni).

Baca juga:
loading...
loading...

Related

Padang Panjang 1464756819892266416

Post a Comment

emo-but-icon

Follow Us

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Diterbitkan
PT Publik Spirit Sumbar
SK Menkum HAM RI: No: AHU-35910.40.10.2014,
22 November 2014
Redaksi: Perum Mitra Utama 2 Blok D2/20 Banuaran
Kota Padang 25222

Connect Us

item