Warga Binaan Rutan Sawahlunto Kembangkan Ekonomi Kerajinan

Hasil Kerajinan tangan penghuni Rutan Sawahlunto (foto RNI)

Subhan Maliq Kepala Rumah Tahanan Kota Sawahlunto kepada humas mengatakan pihaknya menawarkan batako dan paving blok hasil karya warga binaan Rutan dengan harga miring.

“Batako Rp 2 ribu per blok, kita kasih di bawah harga pasar. Dan kita siap antarkan ke rumah-rumah masyarakat. Kualitasnya bagus, semennya banyak, kokoh, buktinya di paving blok ini tidak ada pasir yang terlepas” ujar Maliq.

Selain Paving blok, warga binaan Rutan Kota juga berkreasi mengisi keseharian dalam Rutan dengan membuat berbagai craft dari aneka bahan limbah daur ulang.

Berbagai karya tersebut dipamerkan dalam acara Job Fair di GPK dari tanggal 12 hingga 13 Desember 2018.

Craft yang dipamerkan dan siap dipasarkan diantaranya kreasi miniatur kapal layar, aneka kerajinan kertas koa, kerajinan dari stik es, batok kelapa, batubara dan aneka kerajinan lainnya.

Untuk pembinaan, Rutan Kota Sawahlunto juga memiliki usaha pencucian kendaraan roda 2 dan roda 4 yang siap melayani masyarakat umum. Usaha ini dikerjakan oleh warga binaan yang lulus penilaian beberapa aspek seperti kelakuan baik dan kerajinan.

Aneka karya warga binaan ini mendapat pujian dari Walikota yang sempat meninjau proses pengerjaannta oleh warga binaan. “Layak diprimosikan, karna tak hanya unik, tapi terlihat rapi dengan finishing yang baik sehingga sepintas tak terlihat dari bahan daur ulang” ujar Deri Asta.

Sementara Maliq Kepala Rutan mengatakan dari hasil penjualan berbagai karya ini, ia akan membuatkan akun rekening bagi warga binaan Sawahlunto yang mau bekerja dan berkarya, sehingga mereka memiliki modal usaha ketika kembali ke masyarakat.

Ia juga berharap dengan kegiatan ini menjadi jalan untuk bertaubat dan bisa berkarya ketika kembali ke masyarakat.

Saat ini di warga binaan Rutan kota berjumlah 105 orang dengan masa tahanan beragam yakni antara 5 bulan hingga 13 tahun tahun.(rni)