Bencana di Negeri Terisolir
https://alifsulung.blogspot.com/2015/12/bencana-di-negeri-terisolir.html
Tusrita - Sudah terjatuh tertimpa tangga. Begitulah penderitaan yang dialami musyarakat Nagari Ngalau Gadang, Kecamatan IV Nagari Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan.
Belum lama berselang, pasca kebakaran yang menimpa 17 rumah di daerah yang berbatasan dengan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) itu, urat nadi transportasi mereka pun terputus sejak Minggu, (20/12). Jalan beralaskan semen tersebut terban dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Itupun harus dilakukan secara ekstra hati-hati, lantaran bagian bawah sisa badan jalan tersebut juga sudah seperti gua.
Walinagari Ngalau Gadang, Azwir mengatakan, jalan terputus sejak Minggu (20/12) lantaran itensitas hujan yang begitu tinggi. Longsornya jalan telah menambah harga distribusi kebutuhan masyarakat. "Akibat jalan ambruk, harga semen naik sebesar Rp15 ribu per saknya. Padahal para korban kebakaran sangat membutuhkan semen untuk membangun kembali rumah mereka yang terbakar," ujarnya.
Dia berharap pemerintah memperbaiki secepatnya, lantaran hanya itu satu-satunya urat nadi transportasi masyarakat. Apalagi, ujarnya untuk pengerjaan tidak bisa dilakukan secara gotong royong atau swadaya masyarakat.
Ketua Rombongan Daerah Pemilihan (Dapil) Sumbar 3 DPRD Sumbar, Saidal Masfiyuddin mengaku kaget melihat jalan yang terban tersebut. Apalagi, tujuan mereka ke Ngalau Gadang untuk menyerahkan bantuan atas derita korban kebakaran. "Kita minta Pemkab Pesisir Selatan, sesegera mungkin untuk memperbaiki jalan tersebut. Agar biaya hidup masyarakat tidak membesar secara drastis," ujarnya.
"Kita berharap jalan ini sesegera mungkin diperbaiki. Kalau tidak, masyarakat disepanjang jalan ini akan terisolasi. Karena, pengerjaan jalan Pasar Baru - Alahan Panjang terus dikebut. Hal tersebut, akan berpengaruh pada masyarakat disini, jika jalan tidak diperbaiki.