Jalan Putus, Pengendara Harus Cerdas Pilih Jalur Alternatif

Jembatan Kayu Tanam yang ambruk (foto Ist)

Wakil Ketua DPRD Sumbar, Guspardi Gaus meminta dinas terkait bergerak cepat dalam mengatasi ambruknya sejumlah jembatan di Kabupaten Padang Pariaman, menurutnya, jembatan tersebut merupakan akses utama masyarakat untuk menuju beberapa provinsi tetangga.

"Dalam waktu dekat, dinas terkait harus membuat jembatan darurat yang dapat dilalui oleh kendaraan bermotor agar tidak melumpuhkan aktivitas ekonomi antar kabupaten/ kota, " ujarnya, Selasa  (11/12/2018)
Meski dalam jangka pendek membuat jembatan darurat,  lanjut Guspardi,  dinas terkait harus memikirkan pembangunan jembatan dengan sistem perencanaan yang lebih matang, jika jembatan tersebut terlalu rendah dengan permukaan sungai, maka untuk pembangunan yang baru perlu ditinggikan.
"Jembatan yang putus di Daerah Kayu Tanam merupakan kewenangan pemerintah pusat,  bagaimana pun harus diperbaiki perihal anggaran juga harus diusahakan, " kata Guspardi.
Dia menghimbau,  dinas terkait terus melakukan perawatan seluruh jembatan yang merupakan sarana penting untuk kehidupan masyarakat. Jika perawatan dilakukan optimal, maka akan lebih memberikan rasa aman bagi pengendara yang melintas.
"Kita harus ambil pelajaran dari kejadian ini,  untuk itu seluruh jembatan harus dirawat optimal, " ujarnya.
Dia menghimbau sebelum jembatan darurat dibangun,  masyarakat mesti melakukan perjalanan melalui jalan alternatif, salah satunya adalah daerah Malalak. Kondisi saat ini, kata Guspardi jalan itu juga rawan longsor, seharusnya sebagai jalan alternatif juga harus diperhatikan, kerena dapat digunakan saat ruas jalan utama tidak dapat dilalui.
Sementara itu, Anggota DPRD Sumbar daerah pemilihan (Dapil)  Padang Pariaman M Nurnas menargetkan jembatan darurat tersebut harus diselesaikan selama 10 hari, sehingga dapat membantu melancarkan kembali aktivitas masyarakat.
"Kita terus melakukan monitor terkait kejadian ini,  oleh karena itu dinas terkait harus bergerak sesegera mungkin agar tidak terjadi hal yang lebih buruk lagi, "  ujarnya.
Berangkat dari kejadian ini,  lanjut Nurnas, pemerintah daerah harus melakukan evaluasi karena air bah. Yang menghancurkan jembatan tidak terjadi kali ini saja. Pada tahun 2013 juga terjadi kerusakan disebabkan oleh air bah. Berangkat dari hal itu, butuh langkah penelusuran apa yang terjadi pada hulu sungai.
Dia menghimbau, ketika jembatan permanen telah dibangun sistem perawatan harus sesuai dengan SOP,  namun sistem aliran air sungai juga harus menjadi perhatian.
"Ketika pembangunan jembatan dilakukan dan aliran sungai deras, maka pengecekan berlaka harus dilakukan antara dua unsur tersebut, " (Salih)

Related

Peristiwa 5086494670601445105

Post a Comment

emo-but-icon

Follow Us

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Diterbitkan
PT Publik Spirit Sumbar
SK Menkum HAM RI: No: AHU-35910.40.10.2014,
22 November 2014
Redaksi: Perum Mitra Utama 2 Blok D2/20 Banuaran
Kota Padang 25222

Connect Us

item